“Sekali bertelur, bisa menelurkan kurang lebih 200 butir. Namun karena sifatnya kanibal, Buaya akan saling memangsa bila kelaparan. Biasanya dari 100 telur yang ditetaskan, bisa sampai dewasa hanya satu ekor saja,”akunya.
Selain itu, ancaman lain bagi telur dan anak Buaya lanjut Kepala BKSDA Sulteng, diantaranya predator lain. Salah satunya adalah Biawak.
Lebih jauh, Hasmuni membeberkan bahwa tugas dari BKSDA sendiri adalah menyelamatkan satwa liar. Setelah selesai dikurung di penangkaran, hewan tersebut akan dilepas kembali kehabitatnya.
Hasmuni mengimbau kepada masyarakat Kota Palu untuk menghindari lokasi habitat Buaya. Seperti sungai, muara dan pinggir pantai Teluk palu.
Halaman selanjutnya……