PALU – Korban pengeroyokan dan bulying serta perundungan, Asmi (15) warga Jalan Sungai Bongka Kelurahan Ujuna Kecamatan Palu Barat sudah ditangani Polresta Palu.
Orang tua Asmi sisa ibunya. Ayahnya, sudah berpisah. Ibunya, Suryani alias Emeng hanya tinggal di rumah keluarga di sebuah rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Kini, Asmi dirawat di RSU Anutapura Palu karena rekomendasi Wali Kota Palu Hadianto Rasyid. Sebelumnya, Asmi ditolak di RSU Bhayangkara menggunakan BPJS karena bukan pengobatan yang dicover yaitu pengeroyokan.
Kabar terbaru, para pelaku yang diduga menganiaya Asmi hanya satu orang ditahan. Lainnya dalam status saksi. Pihak keluarga, kepada Kaili TV tidak menerima hal itu. Mereka berencana akan mendatangi Mapolresta hari ini, Senin 21 Maret 2022.
Keluarga juga menunjukkan hasil rongsen Asmi. Sejumlah titik di sekitar dada ada yang luka dalam. Bahkan, kata Lina, kerabat Emeng, kepala bagian belakang masih dikeluhkan Asmi dan sesekali muntah.
Kasus ini menjadi perhatian sejumlah pihak berwenang dan pejabat dari Wali Kota hingga Gubernur Sulteng. Pihak NGO anti kekerasan anak dan korban bulying serta perundungan kata Lina datang melihat kondisi Asmi di RSU Anutapura.
Asmi adalah korban bulying dan perundungan serta penganiayaan. Pelaku diduga adalah teman sekolah di sebuah sekolah Kota Palu. Asmi dijemput pelaku dengan mengendarai mobil mini bus warna putih dari rumahnya Sungai Bongka dan dibawa ke Jalan Samudra.
Sesampai di TKP, Asmi dipaksa mengakui menghina salah satu rekannya. Tapi Asmi menolak bukan dia yang menghina. Mereka langsung memukul, menendang, menarik rambut serta membanting. Rekan lainnya nampak asyik mengabadikan lewat video dan diduga memposting hingga viral. Usai menganiaya, Asmi dibiarkan pulang sendiri berjalan kaki yang berjarak 3 KM TKP ke rumahnya.
‘’Saya dampingi ibunya pertama kali di BAP. Asmi dan ibunya seperti keluarga dengan saya. Saya tau kehidupannya. Dan hukum harus ditegakkan,’’ ujar Lina ke Kaili TV pagi ini. ***
editor : andono wibisono