Palu- Dalam hal mengantisipasi kelangkaan minyak goreng Pemerintah akhirnya mencabut pembatasan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan di seluruh Indonesia.
Pencabutan HET tersebut sontak membuat jumlah minyak goreng di pertokoan dan pusat perbelanjaan melimpah dengan harga relatif mahal.
Wali Kota Palu Hadianto Rasyid menyebut tidak ada penimbunan yang dilakukan pedagang setelah menanggapi kemunculan minyak goreng yang kembali melimpah.
Semua mengalami kesulitan yang sama dalam mendapatkan stok minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir.
“Kalau ditimbun sebenarnya tidak, yah namanya orang menjual, pengennya kan semua dagangan harus cepat laku, harus cepat habis, cuman yang diharap itu kompensasi yang diharapkan pedagang kita bisa berjalan sesuai dengan harapan, juga agar tidak ada yang merasa dirugikan,” kata Hadianto Rasyid, Sabtu (19/3/2022) siang.
Wali kota menambahkan, para pedagang tentunya tidak ingin rugi.
Namun, wali kota Juga menekankan agar pedagang tidak menjual minyak goreng terlalu mahal.
“Para pedagang jangan sampai mengambil keuntungan pada kondisi seperti ini,” ucapnya.
Wali kota berjanji, Pemerintah Kota Palu akan mencarikan solusi terbaik agar harga minyak goreng bisa relatif murah di pasaran.
Olehnya, Ketua Hanura Sulteng itu meminta agar masyarakat tidak panik buying menghadapi kondisi saat ini.
“Tidak perlu panik, dan kemudian kita tahu bahwa segala sesuatu itu akan mempengaruhi semua, kenaikkan harga ini juga akan mempengaruhi harga yang lain, sudah seperti itu hukumnya,” ujar Hadianto Rasyid. ***
Editor/sumber: Riki/tribunpalu.com