Palu,- Kehadiran Walikota Palu Hadianto Rasyid dalam rapat paripurna DPRD Kota Palu yang digelar di ruang sidang utama Kantor DPRD Kota Palu, Jumat (1/4/2022) digunakan untuk Anggota Dewan Ishak Cae untuk menyampaikan langsung perihal pokok-pokok pikiran (pokir) yang seharusnya diperhatikan oleh Pemkot.
Anleg dari Fraksi Golkar tersebut meminta, agar pokok-pokok pikiran yang diajukan oleh anggota DPRD itu menjadi perhatian. Karena pada saat pembahasan anggaran yang diutus Wali Kota Palu, semua menyetujuinya. Tetapi realisasinya tidak seperti itu.
“Kebetulan pak Wali Kota hadir dalam rapat kali ini. olehnya saya sampaikan Pokok-pokok pikiran yang tidak terakomodir di tahun 2022 ini agar kiranya diberi ruang nanti di anggaran perubahan untuk kembali dimunculkan,” sebut Ishak Cae.
Menurutnya, pokok-pokok pikiran ini merupakan janji politik di tingkat masyarakat. Sementara setiap anggota DPRD itu diberi jatah senilai lima ratus juta untuk menjalankan programnya.
“Kalau tidak salah setiap anggota DPRD itu diberi jatah lima ratus juta rupiah untuk menjalankan programnya, sehingga janji politik yang menjadi aspirasi masyarakat tidak menjadi hutang,” sebutnya.
Ishak Cae menambahkan, sebelumnya dirinya telah mengajukan dana hibah masjid sebanyak Rp 500 juta tetapi yang turun hanya Rp 50 juta. Hal tersebut tidak sesuai dengan dengan yang diajukan.
“Berarti ada yang tersangkut, padahal itu adalah janji politik saya di masjid itu. Apalagi saat ini menghadapi bulan puasa ini, semua masyarakat yang saya jadikan pengurus waktu saya turun reses datang ke saya menagih, karena sampai hari ini belum ada realisasinya,” sebutnya. ***
Reporter: Firmansyah