Tetapi, beberapa kali narasi Ajenkris terkesan mengeritik kebijakan Wali Kota Palu. Ia pun menyebut soal teori managemen. Dirinya mengatakan ada tiga hal indikator mengapa menjadi pemimpin hanya marah – marah.
Pertama, kata Ajenkris, karena pemimpin lebih bodoh dari anak buahnya. Untuk menutupi kelemahannya selalu emosional depan anak buah. Kedua; menjadi pemimpin mesti dapat mengayomi semua yang dipimpinnya.
Beda dengan pemimpin partai politik, atau pemimpin yang mengutamakan saja tim – timnya. ‘’Nanti saya tandatangan dan saya serahkan pengelolaan Bambaru ke Wali Kota. Terserah siapa nanti yang Pak Wali tunjuk untuk mengelola. Maafkan saya kalau ada salah selama tiga bulan ini mengelola Bambaru. Kalau ada kesalahan itu datang dari saya. Kalau ada kebenaran itu datang dari Wali Kota dan Allah SWT,’’ ujarnya dalam video durasi 8.33 menit itu.
Tidak diketahui pasti kapan video itu diambil oleh pemilik akun chanell news rizal. Sampai berita ini dilansir belum ada tanggapan Wali Kota dan pihak humas Pemkot. ***
