Palu- Ketua TP-PKK Kota Palu, Diah Puspita, S.AP yang juga Ketua Dekranasda Kota Palu, menjadi narasumber dalam Virtual Talk Show, Selasa, (19/4/2022). Kegiatan diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). Dengan tema “Peran Penting Istri Wali Kota dalam Kesehatan, Ekonomi, dan Pemberdayaan”.
Ketua Diah Puspita mengatakan program unggulan dalam agenda ekonomi mantap berdaya saing yang diwujudkan yakni inkubator bisnis berbasis digital per-Kelurahan. Program ini muncul dikarenakan memang salah satu kebutuhan masyarakat Kota Palu akibat permasalahan yang timbul salah satunya Pandemi Covid-19.
Sehingga sejumlah UKM dan IKM Kota Palu mengalami hambatan dalam pengembangan usaha, ketersediaan bahan baku, akses permodalan, manajemen usaha, pemasaran produk dan jasa, inovasi usaha, dan perizinan usaha.
“Tentunya dengan adanya Inkubator Bisnis Berbasis Digital ini data seluruh UMKM dapat terkelola dengan baik, perkembangan UMKM pun akan bisa termonitoring dengan baik, serta Pemerintah pun akan mudah mengupdate kebutuhan pasar terkait dengan UMKM,” ujarnya.
Ia menyatakan konsep yang digunakan dalam program tersebut yakni Konsep Hexahelix yang berkolaborasi dengan akademisi, media, Pemerintah, dunia usaha, masyarakat, dan Pengungkit. Kolaborasi dengan akademisi dilakukan dengan berkolaborasi universitas dan akademisi untuk menjadi tenaga ahli terpusat di OPD.
“Dalam hal ini saya selaku Ketua Dekranasda Kota Palu masuk dalam Pengungkit yakni para profesional berpengalaman dalam satu unit inkubator bisnis,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan bahwa Dekranasda Kota Palu berusaha mendorong para pelaku usaha baik dalam peningkatan kualitas, pemasaran, dan lainnya.
“Alhamdulillah sampai saat ini kami Dekranasda Kota Palu telah bekerjasama dengan mitra seperti KPKNL. Kami juga telah mempatenkan kain tenun Bomba dengan menambah 16 motif agar lebih berkembang lagi motifnya dan lebih diminati lagi para tamu dari luar dan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Ketua Diah memaparkan dalam Inkubator Bisnis ini melibatkan empat OPD sekaligus yakni Dinas Perdagangan dan Perindustiran, Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja, Dinas Komunikasi dan Informatika, serta Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Palu.
Adapun kriteria yang dimasukkan dalam Inkubator Bisnis tersebut antara lain Start Up, wirausaha pemula, produsen produk olahan, usaha jasa, dan usaha lainnya. Dengan begitu hasil yang diharapkan bagi usaha yakni peningkatan kualitas prudk usaha, peningkatan jangkauan pemasaran produk dan jasa, transformasi digital pengelolaan usaha, fasilitasi permodalan yang variatif, perizinan usaha lengkap, dan UKM maupun IKM naik kelas.
Sementara pendamping UKM dan IKM bertindak sebagai konsultan bisnis bagi pelaku usaha pada aspek manajemen usaha, permodalan dan pengelolaan keuangan, peningkatan produksi, pemasaran, dan kemasan.
“Tentunya agar semua program ini dapat berjalan dengan lancar kami sangat mengharapkan bantuan dari stakeholder dalam hal ini Pemerintah Pusat, perbankan, dan lainnya,” tambahnya. ***
Editor: Riki