Kemenkes Akui Indonesia Belum Siap Cabut Aturan Wajib Masker

  • Whatsapp
banner 728x90

Kailipost- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan Indonesia belum siap mencabut aturan wajib menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Untuk saat ini aturan tersebut masih dalam tahap pemantauan sehingga kemungkinan besar belum bisa dicabut dalam waktu dekat.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Jumat (22/4/2022).

“Kebijakan melepas masker kita masih evaluasi dan monitor ya, iya [belum siap]”, ungkapnya

Nadia melanjutkan, kendati hasil survei seroprevalensi menyatakan 99,2 persen warga di Jawa-Bali sudah memiliki kekebalan tubuh atau antibodi terhadap virus corona baik secara alamiah pasca terinfeksi hingga vaksinasi Covid-19.

Namun, survei itu menurutnya belum bisa menjadi acuan valid pemerintah dan warga, mengingat titer antibodi warga terhadap Covid-19 bisa menurun dan tergantung karakteristik tubuh masing-masing.

“Kebijakan untuk relaksasi protokol kesehatan akan dilakukan secara bertahap. Dan data sero survei yang menunjukkan adanya antibodi sudah ada 99 masyarakat, tapi tentunya kadarnya berbeda, dan yang paling tinggi yang sudah sampai dengan vaksin booster,” kata dia.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes ini sekaligus mengingatkan capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum mencapai target total. Per Kamis (21/4) Pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 198.597.005 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 163.358.647 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 95,36 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua berada di angka 78,44 persen.

Sementara untuk perkembangan capaian jumlah vaksinasi booster tercatat sebanyak 32.780.775 warga Indonesia telah menerima booster atau sudah mencapai 15,74 persen dari target.

“Dan survei itu masih Jawa-Bali, dan kita belum mencapai cakupan vaksinasi lengkap 70 persen dari populasi Indonesia,” pungkas Nadia. ***

Editor/Sumber: Riki/CNN Indonesia

Berita terkait