Momen Suksesi Rektor Harus Perkuat Persaudaraan

  • Whatsapp

Kaili Pos


Lalu apa tanggapan Rektor dengan indikasi bahwa hanya dokumen kegiatan Anda yang sengaja di-copy lalu diserahkan kepada orang yang menjadikan ini sebagai alat perjuangan? Kok Anda tidak adukan ke Rektor?

Basir Cyio


Maaf, saya tidak ingin membebani Rektor. Saya harus jujur yah. Selama ini orang menganggap saya bisa intervensi Rektor. Terus terang, Di saat saya saja rektor, beliau Wakil Rektor, satu kalipun tidak pernah saya intervensi, terlebih berbau paket proyek. Termasuk teman-teman yang pernah duduk sebagai PPK, ULP, LPSE, bisa ditanya, pernahkah saya sekali saja menanyakan tentang paket proyek kepada beliau-beliau, baik lisan maupun lewat WA? Tanya. Jadi, jika waktu beliau saja sebagai Warek tidak pernah diintervensi apalagi di saat beliau sudah Rektor. Bisa dicek langsung ke rektor, kapan saya pernah kumpul dengan beliau, kapan saya pernah WA memberi masukan yang aneh-aneh. Tidak pernah. Karena itu, keliru jika publik berpandangan bahwa rektor bisa diintervensi. WA saya sejak beliau jadi rektor sampai sekarang masih tersimpan. Memberi saran jika ada hal-hal tertentu jika ada kaitannya dengan institusi bidang Akademik. Lebih dari itu tidak ada. Jika tidak percaya, cek isi WA saya sama beliau, dan tanya juga berapa kali ketemu beliau dengan saya, baik empat mata maupun kumpul-kumpul selama beliau sudah rektor. Mungkin tak lebih dari tiga kali kumpul-kumpul sejak beliau jadi rektor. Mungkin inilah juga anggapan yang sangat keliru di mata publik sehingga menimbulkan kesan jika Rektor bisa diintervensi. Saya tegaskan tidak! Tidak seperti yang orang pikirkan. Pak Rektor itu punya mendirian. Punya sikap, dan punya pandangan sendiri. Jadi kalau ada yang ingin maju sebagai Balon Rektor, silahkan dikati beliau. Karena belum pernah berdiskusi dengan beliau siapa yang akan menjadi penerus ke depan. Jadi jangan ada anggapan Balon Rektor kedepan pernah didiskusikan dengan beliau. Tidak!! Jika tidak percaya sialhkan WA beliau atau bersilaturahim dan menanyakan, pernahkan soal Balon rektor didiskusikan? Insya Allah pernataan ini dapat saya pertanggung jawabkan.

Kaili Pos


Jadi apa yang menjadi dasar pemikiran publik sehingga terkesan Anda bisa intervensi Rektor selama ini?

Basir Cyio


Mungkin publik melihat bahwa beliau ini adalah sahabat lama saya. Lama sama-sama dalam membangun kebersamaan sejak beliau Wakil Dekan 2 Faperta, Ketua Dewan Pertimbangan, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, sampai Pilrek. Saya juga serahkan suara saya kepada beliau saat Pilrek tahun 2018 silam. Namun, sejak beliau sudah duduk sebagai Rektor, saya berani bersumpah jika pernah ketemu empat mata, komunikasi lewat WA yang aneh-aneh. Tidak pernah sejak beliau jadi rektor. Inilah kesalahpahaman estimasi publik. Saya juga tahu diri dan tahu menempatkan diri, karena ini soal etika. Ke ruangan beliau juga tidak lebih dari 3x sejak beliau duduk sebagai rektor, itupun karena ada tamu dan saya juga diundang. Atau ketemu saat wisuda. Atau di Lapangan Bulu Tangkis. Ketemu di lapangan tidak pernah komunikasi karena kami datang cari keringat, bukan untuk diskusi. Pastikan, bisa di-cross check, kapan saya pernah hubungi beliau, apa isi WA saya dan kapan saya ketemu empat mata. Silahkan ditanya. Sama sekali tidak pernah. Jadi soal dokumen di-copy dan disampaikan kepada orang yang menggunakan sebagai alat perjuangan, tak akan pernah saya curhat. Apalagi menyuruh rektor mengusut siapa pelakunya. Sialahkan tanya Pak Rektor. Justru saya sangat bersyukur, dari peristiwa ini, banyak memberi hikmah dan memperoleh banyak dimensi yang dapat memperkaya chapter perenungan. Jadi jangan pernah ada anggapan bahwa atas peristiwa ini saya akan WA atau menemui beliau untuk meminta melakukan sesuatu. Apapun yang menjadi bagian dari kehidupan ini, Insya Allah kami jalani tanpa membebani pihak lain. Sebab ini adalah persitiwa biasa dalam kehidupan anak manusia.

Berita terkait