Warga Palu Kembali Jadi Mangsa Buaya; Koreksi Niat Smart City

  • Whatsapp
banner 728x90

PALU- Palu sebagai kota terus bangkit berbenah pasca bencana 2018 silam. Kini berniat menyabet piala adipura sebagai katagori kota kecil. Bahkan, berhasrat mengimbangi disrupsi tehnologi dengan mencanangkan sebagai smart city.

Niat mulia itu masih dihantui dengan ‘kejadian jahiliyah’ – sebut saja demikian. Karena beberapa warga Palu masih tak nyaman dengan alam, terutama keganasan habitat buaya yang hidup dan berkembang biak di sekitaran muara sungai Palu hingga Teluk Palu.

‘’Tidak bisa ambil dan dibuat penangkaran. Apalagi dibunuh. Ada undang – undang yang ketat. Kami juga bingung. Bagaimana ini sementara buaya – buaya mulai meresahkan warga sekitar bantaran sungai dan Teluk Palu,’’ cerita Kadis Damkar dan Penyelamatan Palu, Sudaryano Lamangkona kepada redaksi ketika mengikuti rapat dengan wali kota dan pihak Balai Konservasi Alam.

Semalam, Kamis 28 April seorang warga Mamboro – 5 KM dari pusat kota identitas Jeck hingga tewas diterkam buaya. Jeck bersama dua temannya mencari ikan dengan cara menombak di sekitar Teluk Palu.

Berita terkait