60 Anak Korban Bencana Dipastikan Sekolah di Sukma Bangsa

  • Whatsapp

JAKARTA – Pemerintahan Provinsi Sulawesi Tengah terus komitmen menangani pasca bencana alam medio 28 September 2018 lalu. Salah satunya adalah sektor pendidikan anak anak korban bencana. Salah satunya memberikan beasiswa pada 60 anak korban bencana sekolah di Yayasan Sukma Bangsa di Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi Sulteng.

Hal itu terungkap pada Penandatangan Nota Kesepahaman Bersama Yayasan Sukma, PT. MIFA Bersaudara dan PT. Bara Energi Lestari di Grand Studio Metro TV (13 Juni 2022). Turut hadir Ketua DPRD Nilam Sari Lawira, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Yudiawati Vidiani.

Gubernur menyebut Pemprov memprioritaskan pendidikan di Sulteng agar anak-anak ini bisa bersaing dengan murid dari Jakarta,” kata Rusdy Mastura. Sekolah Sukma Bangsa bermutu dan terbukti mencetak lulusan terbaik. Salah satu buktinya, yakni 30 orang lulusan Sukma Bangsa sukses masuk universitas terbaik Indonesia tanpa tes.

“Kita mau anak-anak ini kalau masuk UI (Universitas Indonesia) juga tanpa tes,” papar politikus Partai NasDem itu. Gubernur akan terus  berkolaborasi dengan Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Ahmad Baedowi. Kerja sama itu untuk membahas modul pendidikan yang segar dan relevan agar seluruh siswa siap menjawab tantangan di masa depan. ‘’Jadi modulnya jangan cuma itu-itu saja. Kita mau suasana baru,” ujar dia.
  
Yayasan Sukma menandatangani nota kesepahaman untuk memberi beasiswa bagi 125 siswa baru. Kerja itu menggandeng Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah, PT MIFA Bersaudara, dan PT Bara Energi Lestari.
 
“Terdiri dari 60 anak di Palu yang akan mulai masuk pada Juli 2022,” kata Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Ahmad Baedowi. Ahmad menyebut PT MIFA Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari yang menyediakan beasiswa untuk anak-anak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah yang memberi beasiswa bagi murid di Sulawesi Tengah. ***

editor : rizky

Berita terkait