Dinakhodai Umar Alatas, Universitas Alkhairat Palu Berbenah Diri

  • Whatsapp
banner 728x90

PALU– Wajah Universitas Alkhairat Palu telah mengalami perubahan yang signifikan. Tampak dari depan, perguruan tinggi besutan dari Sayed Idrus Bin Salim Aljufrie (Guru Tua) tokoh pendidikan di Indonesia Timur tersebut, sangat “Rupawan” dibanding sebelumnya.

Dari informasi yang dihimpun awak media ini, Senin (8/8/2022) Rektor Universitas Alkhairat Palu, Dr. Umar Alatas, S.Pi, M.Si di ruanganya mengatakan bahwa saat ini, pihaknya melakukan pembenahan diri.

Mengelola sebuah lembaga perguruan tinggi menurutnya, berbasis pada tri dharma perguruan tinggi. Dimana pendidikan, penilitian serta pengabdian kepada masyarakat, dilakukan secara profesional dan memenuhi standar.

Tolak ukur penilaian kinerja sebuah Universitas, berdasarkan akreditasnya. Hal tersebut yang saat ini sementara dibenahi oleh UNISA Palu.

Terdapat dua hal yang harus dilakukan untuk sebuah perubahan. Diantaranya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana SDM terbagi menjadi dua poin. Pertama yaitu tenaga tendik atau pegawai serta tenaga pendidik (Dosen).

Selain itu juga melakukan perubahan infrastruktur. Karena hal tersebut merupakan penunjang dari kinerja SDM.

Universitas Alkhairat sendiri telah memenuhi standar nasional terkait kriteria tenaga pengajar (Dosen). Yaitu Strata Dua (S2).

Hingga saat ini, jumlah Dosen di Universitas Alkhairat Palu yang terverivikasi, sebanyak 40 persen.

Untuk penguatan SDM tenaga pendidik yang ada di Universitas Alkhairat, pihaknya telah mengajukan beberapa Dosen untuk Lektor Kepala. Guna menuju jenjang Guru Besar (Profesor).
“Selaku Rektor periode 2019-2023, tentunya berfikir dan menginginkan adanya perubahan di Universitas Alkhairat. Ketika ada penilaian terhadap kampus ini, itu merupakan hak dari masyarakat. Kami disini bekerja untuk mencapai penilaian terbaik tersebut,” ungkapnya.

Total jumlah tenaga pendidik (Dosen) di Universitas Alkhairat hingga saat ini, berjumlah 200 orang. Sementara jumlah Mahasiswa menurut data Porlak kurang lebih 3000 orang.

Sementara, UNISA sendiri memiliki tujuh Fakultas. Dengan 14 (empat belas) program studi. Bahkan kedepanya akan merambah ke pasca sarjana.

Terkait pengembangan infrastuktur ruangan belajar mengajar di Universitas Alkhairat, dirinya telah dilaksanakan, sesuai kebutuhan dan anggaran yang ada.

“Usia bangunan UNISA sendiri sekitar 30 tahun lebih. Sehingga dilakukan relokasi dan pembangunan baru. Rencananya akan dibangun dua lantai. Untuk Fakultas Pertanian dan perikanan,” jelasnya.

Menyikapi stigma yang berkembang dimasyarakat terkait adanya strata antara perguruan tinggi negeri dan swasta, ia menjelaskan bahwa barometernya adalah akreditasi.

Sehingga, hal itu harus dijadikan motivasi untuk berbenah diri. Untuk mencapai akreditasi yang lebih tinggi.

“Tidak perlu kita sibuk dengan penilaian. Tapi mari kita jadikan sebagai motivasi untuk berbenah diri dan bekerja lebih profesional lagi,” terangnya.

Universitas Alkhairat sendiri sebutnya, memiliki keunggulan. Karena selain berbasis kegamaan, juga memiliki mata kuliah non kegamaan. Diantaranya Fakultas Ekonomi, Pertanian hingga Kedokteran.

Kuota jumlah penerimaan Mahasiswa baru di Universitas Alkhairat untuk tahun ini, sebanyak 700 orang. ***

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait