DPRD Sulteng Hadiri Pencanangan Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting

  • Whatsapp
banner 728x90

Sigi,- Ketua Komisi-III dan Ketua Komisi-IV DPRD Provinsi Sulteng Sonny Tandra,ST, dan Dr.Ir.Alimudin Pa’ada,MS, Menghadiri Kegiatan Pencanangan Komitmen Bersama Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Sulteng Tahun 2022 yang dilaksanakan di dua tempat yakni Lapangan Bola Desa Pakuli dan Desa Waturalele Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi, Sabtu (20/08/2022).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Sulteng, dan dihadiri langsung oleh Gubernur Provinsi Sulteng H.Rusdy Mastura, Bupati Sigi yang diwakili oleh Wakil Bupati Sigi Dr.Samuel Yansen Pongi,SE,M.Si, Para Kepala OPD/Instansi Lingkup Provinsi Sulteng, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Ketua dan Para Pengurus Tim Penggerak PKK, Karang Taruna, Organisasi atau Lembaga Swadaya Kemasyarakatan Kabupaten Sigi, Camat Gumbasa, Kepala Desa Pakuli, Kepala Desa Waturalele, dan para tamu undangan lainnya.

Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Rusdy Mastura, sekaligus memberikan apresiasi kepada Dinas terkait atas pelaksanaan kegiatan pencanangan komitmen bersama ini dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Sulteng.

Gubernur mengatakan, berdasarkan hasil survei status gizi indonesia di tahun 2021 menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Sulawesi Tengah sebesar 29,7%, dan sudah melampaui di atas angka Nasional yaitu 24,4%, akan tetapi jika dibandingkan di tahun 2019 angka stunting di Sulteng berada di angka 31,26%, itu artinya di tahun 2021 angka stunting di Sulteng telah mengalami penurunan, namun masih melampaui angka nasional.

Target yang ada di RPJMD, menargetkan hingga 2026 mendatang pemerintah provinsi Sulawesi Tengah akan bekerja semaksimal mungkin untuk menurunkan prevalensi angka stunting sebesar 21,7% dalam jangka waktu 4 (empat) tahun kedepan. Khususnya prevalensi angka stunting yang ada di kabupaten Sigi yang dimana kini telah mencapai angka sebesar 40,7%, Maka dari itu gubernur meminta kepada seluruh pihak yang ada, para OPD/Instansi terkait, para stakeholder, dan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat bekerjasama dengan baik dan mendorong prevalensi penurunan angka stunting.

Gubernur melanjutkan, bahwa persoalan stunting tidak bisa dipandang sepele dan ini merupakan suatu permasalahan yang harus kita hadapi secara bersama sehingga permasalahan stunting di indonesia khususnya di Sulawesi Tengah benar-benar dapat teratasi dengan baik sehingga dapat melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berkualitas, berdaya saing, serta mewujudkan Sulteng yang lebih maju dan sejahtera.

Dalam kesempatan ini juga, Ketua Komisi-III dan Ketua Komisi-IV DPRD Provinsi Sulteng yang hadiri mewakili Ketua DPRD Provinsi Sulteng, menyampaikan apresiasi kepada Dinas P2KB Provinsi Sulteng atas pelaksanaan kegiatan ini. Sonny Tandra,ST mengatakan, Kegiatan ini sangatlah bermanfaat bagi kita semua khususnya kepada masyarakat awam, karena persoalan stunting ini tidak semua masyarakat tahu dan mengerti apa itu stunting, dan bagaimana gejala atau ciri-ciri anak yang terkena stunting, dan bagaimana cara mengatasinya. Olehnya Ketua Komisi-III dan Ketua Komisi-IV DPRD Provinsi Sulteng sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan pencanangan komitmen ini dalam rangka penurunan angka stunting di wilayah Sulawesi Tengah khususnya di kabupaten sigi.

Alimudin Pa’ada menambahkan, bahwa anak yang terkena stunting memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya, dan stunting memiliki korelasi antara sumber perekonomian Masyarakat, karena adanya kesulitan untuk mendapatkan sumber makanan yang bergizi dan lain sebagainya. Namun tidak semua masyarakat yang memiliki perekonomian dibawah rata-rata beresiko terkena stunting pada anak-anaknya, bisa juga kepada kelompok masyarakat menengah ke atas terkena stunting pada anak-anaknya.

Maka dari itu kunci pencegahan dan penanganan stunting pada anak adalah pada 1000 hari pertama kehidupan, sehingga perlu adanya pemberitahuan, sosialisasi, dan pendampingan kepada ibu hamil, atau calon pengantin, dan kepada para remaja terkait persoalan stunting, sehingga persoalan stunting betul-betul dapat teratasi.

Dalam kesempatan tersebut juga, Kepala Dinas P2KB Provinsi Sulteng menyampaikan bahwa saat ini Pemerintah Daerah sudah membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (PPS) yang mana diketuai oleh BKKBN Perwakilan Provinsi Sulteng. Dirinya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat dengan mengkampanyekan ‘Ayo Cegah Stunting, Stop Stunting, Berencana itu Keren’.

Sementara itu, Wakil Bupati Sigi menyampaikan salam hormat dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Gubernur dan dinas terkait atas memilihnya kabupaten Sigi sebagai daerah pencanangan komitmen penurunan angka stunting tahun 2022. ***ID

Berita terkait