Sepi Pengunjung, Pedagang Bambaru Minta Retribusi SSRD Diturunkan

  • Whatsapp

PALU– Pedagang Pasar Bambaru meminta Pemerintah Kota Palu selaku pengelola untuk menurunkan Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD). Hal itu disebabkan sepinya pengunjung di pasar moderen tersebut.

Salah satu kendala di pasar Bambaru hingga saat ini pasca sebelas bulan diresmikan, sepi pembeli,” Ungkap Basuki salah seorang pemilik lapak di pasar modern Bambaru kepada media ini disela-sela kegiatan Maulid Nabi Muhamad SAW, Minggu malam (16/10/2022).

Menurut Basuki, dirinya telah melakukan komunikasi dengan Walikota. Bahkan telah mengupload di media sosial terkait keringanan iuran Surat Setoran Retribus (SSRB) daerah para pedagang pasar modern Bambaru.

Disebutkanya, tarif dasar SSRB bagi pedagang pasar moden Bambaru, senilai Rp.35 ribu per-meter. Mekanisme penagihanya tiap bulan. Untuk lapak lantai dasar lanjut Basuki, rata-rata membayar Rp.540 ribu per-bulan.

Pemerintah Kota Palu harus mengintervensi terkait polemik di pasar modern Bambaru. Sehingga jika keadaan bisa berubah, iuran SSRB bisa dikembalikan pada tarif awal.

“Dalam hal ini, Perindakop selaku leading sektor bisa memberikan kebijakan maupun keringanan terhadap SSRB pedagang pasar modern Bambaru. Kami minta keringanaan terkait iuran retribusi. Permintaan ini sifatnya sementara. Jika geliat ekonomi di pasar ini telah bangkit, bisa kembali ketarif awal,” ucapnya.

Pemilik lapak Hatiku yang berjualan Gorden dan lain sebagainya tersebut juga mengimbau kepada segenap masyarakat Bumi Tadulako, khususnya Kota Palu, untuk tidak ragu untuk berbelanja di pasar modern Bambaru. Karena semua kebutuhan masyarakat telah tersedia.

Sementara, koordinator pasar modern Bambaru, Hj. Hasna menyatakan pasca diresmikan, income pemasukan bagi pedagang sangat minim. Tidak sebanding sebelum dilakukan revitalisasi.

“Sangat disayangkan, bangunan yang begitu cantik ini, omset para pedagang tidak secantik gedungnya,” tandasnya.

Para pedagang sangat berharap agar Pemerintah Kota Palu bisa membantu dalam mempromosikan pasar modern Bambaru. Diantaranya penyelenggaraan berbagai even. Sehingga masyarakat mengetahui eksistensi pasar tersebut.

“Hingga saat ini, banyak tunggakan SSRB para pedagang. Hal ini bukan disengaja. Namun kondisi pasar sepi pembeli. Sehingga minim omset. Kami berharap ini bisa dipertimbangkan. Sehingga kita bersama-sama memajukan pasar modern Bambaru,” harapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindakop) Kota Palu, Zukkifli menerima keluhan para pedagang pasar modern Bambaru tersebut. Namun sebelumnya, hal tersebut harus dibahas bersama dengan pimpinan Pemkot Palu.

Reporter: Firmansyah Lawawi

Berita terkait