SULTENG – Pagi ini, Minggu usai rutinitas subuh dan olahraga saya up date informasi di semua grup WhatsApp. Isinya hasil Munas XI KAHMI yaitu sembilan nama presidium yang nantinya mengendalikan KAHMI di jajran majelis nasional. Dan Forhati ada lima nama presidium.
Di sisi lain yang tak habis dibahas pula mengapa selang dua hari Presiden Joko Widodo akhirnya tak menginjakkan kaki di tana 1000 megalit? Ada pertanyaan mengelitik, kalau Jokowi tidak datang siapa diuntungkan? Atau, bagaimana sehari menjelang pembukaan ada informasi intelejen ditemukan sepucuk pistol di gudang arena Munas? Pertanyaan – pertanyaan itu saya kumpulkan pagi ini. Berikut saya menulis dengan bertutur saja.
H minus tiga, silang pendapat akan datangnya RI 01 bermunculan. Ada yang memastikan datang. Sumbernya Mahfud MD. Ada yang memastikan tidak datang, karena tim pengaman presiden belum juga hadir. Bahkan yang hadir tim pengaman RI 02.
H minus dua sejak pagi dipastikan panitia Munas XI KAHMI tetap Jokowi datang. Sejumlah baliho baik di bandara, jalan masuk kota besar menyambut presiden. Harapan begitu besar dari panitia lokal dan masyarakat Sulteng. Kabar pasti panitia nasional ke pers soal polemik kedatangan tak satupun dikeluarkan. Bimbang, atau telah memahami peta sesungguhnya.
H minus satu, Anies datang ke Palu. Tepatnya orasi kebangsaan di Yojokodi Convention Center (JCC) acara Partai NasDem dan relawan Anies. Pada hari yang sama Jusuf Kalla (JK) pun datang. Melantik PMI Sulteng, bertemu pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan juga hadir di acara Gala Dinner Munas KAHMI. Nampak juga Anies malam itu. Ada sejumlah pejabat daerah Gubernur Rusdy Mastura dan lainnya.
Ada tulisan Ayu Nitirahardjo berjudul Jokowi Gagal Membuka Munas KAHMI, Kenapa dibahas soal kenapa Jokowi tak mau datang di Munas. Minta nama Anies dicoret dalam pembukaan. Boleh datang hanya di acara Gala Dinner. Pun jadi polemik. Soal benar atau salah itu akan dipertanggungjawabkan penulis. Saya pun belum mengenalnya.