Jakarta,- Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta kaum muslimah Indonesia untuk berperan dalam memperbaiki akses dan kualitas kesehatan ibu dan anak. Ma’ruf juga mengajak kaum muslimah mengkampanyekan larangan pernikahan dini.
Hal tersebut disampaikan Ma’ruf dalam keterangan dari Sekretariat Wakil Presiden yang diterima, Selasa (20/12/2022)
“Muslimah Indonesia perlu ikut andil dalam upaya memperbaiki akses dan kualitas kesehatan bagi ibu, anak, dan remaja,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf juga menyampaikan hal itu saat menghadiri Kongres Muslimah Indonesia ke-3 yang digelar oleh Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRI) MUI Pusat, Senin (19/12) malam. Menurut Ma’ruf, perempuan juga memiliki peran penting dalam penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Tanah Air.
“Peranan perempuan sangat dibutuhkan dalam mengakselerasi perbaikan nutrisi keluarga dan gizi anak-anak,” ungkapnya.
Ma’ruf meminta para perempuan dapat meningkatkan pendidikan dan pengetahuannya. Sebab, menurutnya, hal itu akan berdampak pada laju perekonomian negara melalui penciptaan lapangan kerja yang berkualitas.
“Muslimah Indonesia agar terus aktif dalam mengakselerasi peningkatan kualitas dan jenjang pendidikan perempuan Indonesia,” terang Ma’ruf.
Selanjutnya, Ma’ruf juga meminta para perempuan dapat mengakselerasi kualitas hidup pribadinya serta ketahanan keluarga melalui keterampilan.
“Muslimah Indonesia agar dapat meningkatkan keterampilan perempuan, baik perempuan bekerja maupun ibu rumah tangga,” tutur Ma’ruf.
Ajak Muslimah Kampanyekan Larangan Pernikahan Dini
Kemudian, Ma’ruf Amin mengingatkan pentingnya pendekatan agama dalam pendewasaan usia perkawinan. Ma’ruf juga meminta kaum muslimah mengkampanyekan larangan pernikahan dini.
“Muslimah Indonesia agar giat mengkampanyekan larangan perkawinan anak terlalu dini,” pesan Ma’ruf.
“Saya menyambut baik pelaksanaan Kongres Muslimah Indonesia ke-3, yang saya harapkan akan menelurkan rekomendasi dan solusi bagi isu-isu perempuan dan muslimah Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (KPRK) Islam Amany Lubis menyampaikan pentingnya penguatan kemitraan untuk pemberdayaan perempuan. Dia berharap Kongres Muslimah Indonesia ini menguatkan wawasan perempuan.
“Perlu kita perkuat kemitraan untuk pemberdayaan perempuan, tidak hanya Indonesia tapi juga dunia. Dengan adanya kongres ini akan menguatkan wawasan kita tentang permasalahan perempuan di Indonesia juga tentang permasalahan perempuan di dunia,” ujar Amany dalam acara yang sama.
Kongres dengan tema ‘Peran dan Kontribusi Perempuan di Berbagai Bidang Pasca Pandemi’ ini diselenggarakan pada 19 sampai dengan 21 Desember 2022 secara hybrid. Kongres terdiri atas 4 panel utama yang membahas peran perempuan modern perspektif agama dan perdamaian, kedudukan perempuan dalam konstitusi di negara muslim dan ekonomi syariah yang diharapkan dapat menjadi solusi dalam menghadapi ancaman resesi dunia.
Turut hadir pada kesempatan tersebut Wakil Ketua MUI Marsudi Suhud dan Ketua Panitia Kongres Muslimah Indonesia ke-3 sekaligus Ketua KPRK Siti Ma’rifah.
Sementara Ma’ruf didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi, Masykuri Abdillah, dan Lukmanul Hakim. ***
Editor/Sumber: Rizky/detik.com