Faisal Basri Ungkap Obrolan Rahasia Bersama Luhut soal Motor Listrik

  • Whatsapp
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan memberikan sambutan saat penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan untuk Bandara Kediri, Rabu, 7 September. Dok. Istimewa.
banner 728x90

Seto pun, kata Faisal, menjelaskan dirinya diperintahkan oleh Luhut untuk menjual perusahaan tersebut. Namun hingga kini, Faisal mengatakan Elektrum masih dimiliki oleh Luhut.

“Jadi dia bikin kebijakan, dia siapkan perusahaannya. Jadi obvious sekali. Ini pemerintahan sudah harus dijatuhkan ini kalau begini namanya. Motor listrik itu juga jadi cawe-cawe mereka,” ujarnya.

Seperti diketahui pemerintah berencana memberikan insentif bagi pembeli motor dan mobil listrik di Tanah Air. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin mengungkapkan pemberian insentif dapat membuat pemerintah menghemat pemberian subsidi BBM serta mendorong industri kendaraan listrik yang masih lesu di Indonesia.

Selain itu, pemerintah berdalih bantuan terhadap industri kendaraan listrik ini bertujuan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca serta mendorong pencapaian target Net-Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat. “Akselerasi penggunaan EV kini semakin krusial, tidak hanya dalam mendukung tercapainya target penurunan emisi karbon, namun juga dalam mendorong penghematan subsidi BBM (bahan bakar minyak) di Indonesia,” ujar Rachmat melalui keterangannya pada Rabu, 13 Desember 2022.

Namun pemberian insentif ini mendapat banyak kritik lantaran pemerintah berencana menggelontorkan dana APBN untuk kendaraan listrik ini hingga Rp 5 triliun, dengan rincian. Adapun subsidi untuk mobil listrik sebesar Rp 80 juta, mobil HEV sekitar Rp 40 juta, sedangkan motor listrik Rp 8 juta, dan motor listrik konversi Rp5 juta. ***

Editor/Sumber: Riky/Tempo.co

Berita terkait