SULTENG – Dari 38 provinsi di Indonesia, ada satu provinsi yang di tengah krisis global nilai investasinya naik bagai super jet. Negeri seribu megalit, itulah nama Provinsi Sulawesi Tengah, di tengah Pulau Sulawesi.
Sesuai data yang disampaikan Tim Pengelola Data Investasi DPMPTSP Provinsi Sulteng, Teguh Ananta menyebut Senin 9 Januari 2023 depan Gubernur Rusdy Mastura. Nilai investasi sejak tahun 2019 hingga 2022, melonjak naik. Berikut data dari tahun tersebut.
Tahun 2019 : Target Investasi Rp20,08 triliun. Realisasi investasi Rp31,51 triliun.
Tahun 2020 Target Investasi 24,20 triliun. Realisasi Investasi Rp30,88 triliun.
Tahun 2021 Target Investasi Rp31,75 triliun. Realisasi Rp42,69 triliun.
Tahun 2022 Target investasi Rp53,09 triliun. Tercapai atai realisasi investasi di tahun itu di luar dugaan yaitu Rp76,44 triliun.
Ternyata ada lima sektor yang menaikkan nilai investasi. Yaitu; sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan, industri kimia dan industri, perkantoran, listrik dan gas serta air.
Investasi tersebut dapat membuka lapangan Kerja untuk Tahun 2021 bisa sebesar 12.973 TKI , dan Tahun 2022 membuka lapangan kerja 32.000 orang.
Gubernur Rusdy Mastura optimis pertumbuhan ekonomi dan investasi dapat menyerap tenaga kerja sesuai target. Yaitu sampai tahun 2022 sebanyak 58 ribu tenaga kerja baru. ‘’Pertumbuhan ekonomi dan investasi yang berkualitas berdampak pada sektor bawah hingga penyerapan tenaga kerja baru. Kita tidak ingin pertumbuhan investasi terus naik tapi tidak berkualitas bagi peta jalan kesejahteraan Sulteng 2029 nanti,’’ tandas gubernur serius. ***
editor : andono wibisono