Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid memberikan keterangannya kepada sejumlah jurnalis usai meninjau pemberlakuan transaksi non tunai menggunakan Quick Response code (QR code) atau kode batang pembelian BBM jenis solar bersubsidi di salah satu SPBU di ibu kota Sulawesi Tengah, Senin (9/1/2023).
Ia juga mengatakan, Pemerintah Pusat melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menambah kuota BBM jenis solar Kota Palu 2023 sebanyak 32 ribu kiloliter per tahun, dibandingkan 2022 hanya 27 ribu kiloliter per tahun.
“Kota Palu merupakan pusat perdagangan di Sulteng, sehingga mobilitas kendaraan angkutan logistik ramai. Saya kira, dengan metode ini sudah memberikan keadilan terhadap konsumen,” katanya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengemukakan, perluasan program subsidi tepat tahun ini mulai diberlakukan di 37 kabupaten/kota di Indonesia, salah satunya Kota Palu mewakili Pulau Sulawesi.
Transaksi non tunai pembelian solar bersubsidi telah diatur melalui surat keputusan BPH Migas Nomor 04/P3JBT/BPH Migas/KOM/2020 yakni 60 liter per hari untuk kendaraan pribadi roda 4, 80 liter per hari untuk kendaraan roda 4 angkutan barang dan umum, kemudian angkutan barang dan umum roda 6 atau lebih, dibatasi maksimal 200 liter per hari per kendaraan.
“Ini bagian dari upaya pengawasan produk JBT supaya tepat sasaran, tepat volume. Hingga tahun ini kurang lebih 71 kabupaten/kota yang sudah mengimplementasikan transaksi non tunai menggunakan kode batang,” kata Fahrougi. ***
Editor: Riky