Jakarta,- Saat penyintas dan regu penolong bertaruh dengan waktu agar selamat dari gempa dahsyat Turki, muncul gerombolan penjarah dan perampok.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari AFP, senin (13/3/2023), sebanyak 98 orang ditangkap atas dugaan perampokan hingga penipuan korban gempa di Turki. Mereka juga melakukan penjarahan di sejumlah bangunan yang rusak.
Para pelaku ditangkap pasukan keamanan Turki. Mereka diamankan di berbagai titik lokasi.
Menurut sumber keamanan, yang ingin tetap anonim “karena pembatasan media”, 42 tersangka beroperasi di Provinsi Hatay selatan Turki. Mereka menyasar penjarahan bangunan yang rusak.
Selain itu, yang juga 40 tersangka ditangkap. Tim keamanan juga menyita enam senjata, tiga senapan, perhiasan, kartu bank, USD 11.000, dan uang tunai 70.000 lira Turki.
Dua orang bahkan ditangkap karena menyamar sebagai pekerja bantuan. Mereka diduga berusaha menjarah enam truk berisi makanan untuk korban gempa di Provinsi Hatay.
Selanjutnya, ada enam orang ditangkap di Istanbul karena diduga menipu korban gempa di Gaziantep selatan melalui telepon.
Di tempat lain di negara itu, puluhan tersangka lainnya ditangkap karena diduga melakukan penjarahan dan perampokan di daerah yang dilanda gempa.
Para tersangka itu beroperasi dan ditangkap di delapan provinsi di Turki, termasuk Kahramanmaras, Hatay, Adiyaman, Malatya, Osmaniye, Adana, Gaziantep, dan Sanliurfa.
Saat ini, jumlah korban gempa Turki terus bertambah. Pejabat dan petugas medis mengumumkan 29.605 orang tewas di Turki dan 3.574 di Suriah akibat gempa berkekuatan 7,8 pada Senin lalu. Sehingga total korban jiwa yang dikonfirmasi menjadi 33.179.
Jumlah itu diprediksi terus bertambah. Saat ini, puluhan ribu petugas penyelamat masih menjelajahi wilayah terdampak gempa di tengah cuaca dingin yang telah memperdalam kesengsaraan jutaan orang yang sekarang sangat membutuhkan bantuan. ***
Editor/Sumber: Riky/detik.com