Gaza City,- Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Jalur Gaza, yang menargetkan posisi militan Hamas. Gempuran Israel itu bertujuan membalas serangan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza pada akhir pekan.
Dikutip dari AFP, Senin (13/2/2023), belum ada kelompok ataupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket itu.
Namun Israel selalu menganggap Hamas bertanggung jawab atas setiap serangan yang dilancarkan dari Jalur Gaza, yang dikuasai militan itu.
Dalam pernyataannya, militer Israel menyatakan telah menyerang ‘sebuah kompleks bawah tanah yang berisi bahan mentah yang digunakan untuk membuat roket-roket milik organisasi teroris Hamas’.
Disebutkan juga oleh militer Israel bahwa serangan udara itu dilancarkan ‘merespons peluncuran roket dari Gaza ke Israel pada Sabtu (11/2) waktu setempat’. Tidak diketahui apakah ada korban jiwa atau kerusakan akibat serangan roket dari Gaza itu.
Usai serangan udara dilancarkan, sirene serangan udara diaktifkan di area masyarakat di dekat perbatasan Gaza.
Belum ada laporan soal korban jiwa di Gaza akibat serangan udara Israel.
Bulan Sabit Merah Palestina, dalam pernyataan terpisah, melaporkan sedikitnya satu orang tewas dalam operasi penggerebekan dini hari oleh tentara Israel di wilayah Nablus, Tepi Barat bagian utara — area yang dilanda kekerasan nyaris tanpa henti selama setahun terakhir.
Militer Israel tidak mengomentari soal jatuhnya korban jiwa dalam operasi di Nablus itu.
Konflik Israel-Palestina mengalami peningkatan kekerasan yang dramatis beberapa waktu terakhir. Sejak awal tahun ini, berbagai tindak kekerasan dan bentrokan telah merenggut nyawa 47 warga dewasa dan anak-anak Palestina, termasuk anggota militan dan warga sipil, menyusul kematian terbaru di Nablus.
Sementara di Israel, berdasarkan data penghitungan AFP, sedikitnya sembilan warga sipil dilaporkan tewas dalam berbagai tindak kekerasan atau serangan. Terdapat tiga anak-anak dan satu warga negara Ukraina di antara korban tewas dalam kekerasan di Israel itu.
Dalam langkah yang berpotensi semakin mengobarkan ketegangan, kabinet keamanan Israel mengumumkan pada Sabtu (11/2) tengah malam bahwa pihaknya akan melegalkan sembilan permukiman Yahudi di Tepi Barat untuk menanggapi rentetan serangan mematikan oleh warga Palestina di Yerusalem Timur.
Pernyataan kabinet keamanan Israel menyebut bahwa kebanyakan dari permukiman Yahudi yang baru disahkan itu sudah ada selama bertahun-tahun, namun sebelumnya belum disahkan oleh pemerintah Tel Aviv.
Editor/Sumber: Riky/detik.com