Jakarta,- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rasa senangnya pada Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak saat bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Karena, negara yang dulu bagian dari Indonesia itu secara prinsip telah diterima sebagai anggota ASEAN.
“Pada pertemuan Menlu ASEAN bulan ini, Menteri Luar Negeri Timor Leste telah berpartisipasi dalam pertemuan dengan status sebagai observer,” kata Jokowi membuka pertemuan bilateral, Senin, (13/2/2023).
Secara umum, Jokowi mengucapkan selamat datang kembali di Indonesia kepada Taur Matan Ruak. Jokowi menyebut Juli tahun lalu dirinya juga sudah menerima kunjungan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta di tempat yang sama.
“Intensitas kunjungan ini menunjukkan komitmen untuk terus mempererat hubungan dan kerja sama di antara kita,” kata Jokowi. Terakhir, Jokowi berharap upaya memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara bisa dibahas.
Sebelumnya, Indonesia menyambut perwakilan Timor Leste, yang untuk pertama kalinya hadir dalam pertemuan ASEAN.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut Menteri Luar Negeri Timor Leste Adaljiza Magno dalam pertemuan Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council/ACC) di Jakarta.
“Saya ingin mengingatkan bahwa para pemimpin ASEAN di Phnom Penh November lalu secara prinsip setuju untuk menerima Timor Leste menjadi anggota ke-11 ASEAN dan diizinkan mengikuti pertemuan-pertemuan ASEAN, termasuk ACC,” kata Retno di hadapan para menteri luar negeri ASEAN.
Pada partisipasi perdananya, Timor Leste hadir dalam kapasitas sebagai pemantau (observer). ACC masih perlu membahas tahapan lanjutan keanggotaan penuh Timor Leste di ASEAN.
Retno yakin partisipasi Timor Leste di ASEAN dapat berkontribusi pada stabilitas dan kemakmuran di kawasan. Sementara itu, Menlu Magno mengatakan, bergabung dengan keluarga besar ASEAN merupakan momen sangat penting dalam sejarah Timor Leste.
Magno menyatakan bahwa Timor Leste mendukung ASEAN sebagai pusat pertumbuhan di kawasan, aspek yang juga menjadi tema keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
“Kami sangat bersyukur bisa berpartisipasi sebagai pemantau dalam pertemuan ACC ini, dan kami menantikan panduan yang jelas yang dapat membimbing kami ke tahap selanjutnya seperti yang dimandatkan para pemimpin ASEAN di Phnom Penh, November lalu,” ujar Magno.
Keanggotaan ASEAN, lanjut Magno, menjadi penting sebab Timor Leste menyadari tidak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah dan dinamika yang terjadi kawasan.
“Presiden kami menyatakan bahwa kita tidak akan pernah terbebas dari masalah yang ada di kawasan. Kita sudah pernah mengalami masa-masa paling sulit sehingga kita sekarang harus memanfaatkan dan mendapatkan keuntungan dari kawasan,” ucap dia.
ASEAN didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, dan saat ini beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. ***
Editor/Sumber: Riky/Tempo.co