PALU,– SDN 21 Palu melaksanakan Gelar Karya dan Penta Seni, Sabtu, 11/2/2023. Kegiatan berlangsung sehari itu mengusung tema “Mokouka ka Pompakule ante Povia” (Menggerakkan Kreativitas dengan Karya), dan Nosigalo nGana ante Totua (Kolaborasi Siswa dan Orang Tua).
Pameran tersebut sebagai wujud nyata pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar dan praktik baik sebagai sekolah penggerak. Acara ini menampilkan hasil karya dari siswa kelas satu sampai enam, berupa kesenian dan kerajinan tangan.
Kepala SDN 21 Palu, Sunarti mengatakan bahwa pelaksanaan gelar karya dan seni sebagai pelaksanaan kurikulum merdeka sebagai hasil akhir dari pembelajaran siswa-siswi yang melibatkan semua siswa. Ia mengatakan, pentas karya dan seni ini dapat mengasah minat dan bakat siswa yang telah menerima Kurikulum Merdeka.
Meskipun dengan segala kesederhanaan dan keterbatasan, karena masih menempati sekolah darurat, lanjut Sunarti melalui kegiatan ini SDN 21 Palu mau menunjukkan bahwa mereka memang berbeda.
Kegiatan ini, sebut Sunarti, dilaksanakan untuk meningkatkan kreasi serta bakat dan minat anak-anak didik di sekolah.
Kadis Dikbud Kota Palu diwakili Kabid Ketenagaan, Nurdin, turut mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan SDN 21 Palu. Ia berharap SDN yang merupakan sekolah penggerak ini dapat melakukan pentas seni budaya di setiap tahunnya.
Ia mengaku bangga menyaksikan hasil pameran karya siswa-siswi SDN 21 Palu yang mampu membuat kerajinan yang sangat luar biasa. “Kelihatannya sederhana tetapi saya yakin ini dampaknya sangat besar,” ujar Nurdin.
Nurdin mengakui bahwa, hal ini merupakan sesuatu yang baru dalam Kurikulum Merdeka jika dibandingkan dengan pendidikan di era sebelumnya.
Melalui Kurikulum ini, para siswa diwajibkan untuk menguasai pengetahuan dari aspek teoretis dan praktek-praktek yang berkaitan dengan kecakapan hidup.
Hal ini secara tidak langsung memberikan pemahaman kepada para siswa bahwa, apa yang diterima di sekolah tidak hanya bertujuan untuk sekedar memperoleh nilai tetapi menjadi bekal hidup.
Reporter: Idham