Hasil survei study status gizi indonesia tahun 2021 prevalensi stunting di provinsi sulawesi tengah sebesar 29,7 persen diatas rata-rata nasional sebesar 24,4 persen, pada tahun 2022 prevalensi stunting di Provinsi Sulawesi Tengah turun menjadi 28,2 persen.
Sementara, target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2024 sebesar 14,5 persen. dan untuk target RPJMD sampai dengan tahun 2026 adalah sebesar 8 persen.
“Upaya percepatan penurunan Stunting di Provinsi Sulawesi Tengah masih menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua.”
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 202 tentang percepatan penurunan stunting, remaja putri menjadi salah satu dari 5 sasaran pelaksanaan percepatan penurunan stunting.
Remaja Putri (Rematri) rentan menderita anemia karena banyak kehilangan darah pada saat menstruasi, rematri yang memasuki masa pubertas mengalami pertumbuhan sehingga pesat kebutuhan zat besi.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan mencanangkan kegiatan aksi bergizi dengan sasaran remaja putri yang dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu (1) sarapan dan minum ttd bersama di sekolah atau madrasah setiap minggu. (2) edukasi gizi yang bersifat multisektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik. (3) komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.