Ngeri ! Hampir 170 Korban Tewas Akibat Gelombang Panas di India

  • Whatsapp
Hampir 170 korban meninggal dunia di India imbas gelombang panas esktrem. Foto: AP/Rajesh Kumar Singh

Meski sudah ada peringatan tersebut dibarengi lonjakan jumlah korban, para pejabat pemerintah tidak meminta warga bersiap. Ditambah, imbas tekanan panas tersebut, pemadaman listrik secara konsisten terjadi di seluruh wilayah, membuat orang tidak memiliki aliran air, kipas angin, atau AC.

Ketua Menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath mengatakan pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan pasokan listrik tidak terganggu di negara bagian itu. Dia mengimbau warga untuk bekerja sama dengan pemerintah dan menggunakan listrik secara bijak.

“Setiap desa dan setiap kota harus mendapatkan pasokan listrik yang cukup selama panas terik ini. Jika terjadi kesalahan, harus segera ditangani,” ungkapnya melalui keterangannya, Jumat (16/6).

Suasana di rumah sakit distrik Ballia kini mengingatkan akan suasana kacau yang terjadi saat COVID-19 melonjak besar-besaran di India. Dengan keluarga dan dokter berhamburan ketika banyak pasien membutuhkan perhatian medis, dibarengi koridor berbau pesing, sampah dan limbah medis berserakan, dan dinding rumah sakit ternoda ludah daun sirih.

“Semua staf kami telah berada di sini selama tiga hari berturut-turut dan terlalu banyak bekerja,” ujar petugas medis darurat dr Aditya Singh.

Imbas daya listrik yang naik-turun, AC di bangsal rumah sakit tidak berfungsi dengan baik. Petugas mengipasi pasien dengan buku dan menyeka keringat mereka agar tetap dingin.

Pakar iklim menyebut, gelombang panas akan terus berlanjut dan India perlu mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi konsekuensinya.

Sebuah studi oleh World Weather Attribution, sebuah kelompok akademik yang meneliti sumber panas ekstrem, menemukan bahwa gelombang panas berlangsung sejak April dan melanda sebagian Asia Selatan. Menurutnya, kondisi ini setidaknya 30 kali lebih mungkin terjadi akibat perubahan iklim. ***

Editor/Sumber: Riky/Detik

Berita terkait