Jakarta,- Wakil ketua umum (Waketum) Partai Gelora, Fahri Hamzah mengkritik sistem politik yang berada di Indonesia terkait pencalonan pemimpin di tataran eksekutif. Ia menilai pencalonan di Indonesia bukan berdasarkan ide, namun gimik.
“Tapi begini lah, suka atau tidak suka, politik pencalonan kita itu belum berpihak pada ide. Suka atau tidak. Politik pencalonan kita itu memakai hal-hal lain, logistik, popularitas, dan popularitas itu basisnya itu juga bukan ide, tapi permainan-permainan gimik, terutama yang dilakukan oleh eksekutif,” kata Fahri Hamzah saat diskusi Adu Perspektif yang diadakan detikcom dan Total Politik, Rabu (12/7/2023).
Menurutnya, kepala-kepala daerah memilik hak istimewa yang berujung meningkatnya elektabilitas. Sementara, ide atau gagasan yang ditawakan bakal calon pemimpin belum mendapat tempat dibanding elektabilitas.
“Makanya eksekutif yang mendapatkan privilege, terutama eksekutif daerah ya, yang punya kesempatan gunting pita lebih banyak tiap hari itu lah yang mendapat privilege untuk mendapatkan elektabilitas tinggi,” ujar Fahri.