“Ide belum mendapatkan tempat di situ. Itu juga karena kesalahan kita mengoraginisir kandidat. Pencalonan itukan harusnya datangnya dari partai lalu partai melalukan kontestasi ide di dalam partai,” tambahnya.
Seharusnya, setelah dinominasi dari internal partai bedasarkan ide, baru tokoh-tokoh tersebut disurvei. Sementara saat ini, survei terlebih dahulu menunculkan sosok yang sebelumnya belum pernah di dunia politik
“Seolah-olah itu prosesi yang fair dari kandidat, itu tidak benar. Itu yang menyebabkan banyak partai politik mengorbakan partainya. Ada banyak sekali partai politik yang sekarang ini bisa dikatakan secara tragis mengorbankan proses kaderisasi, ideologisasi di partainya,” imbuhnya. ***
Editor/Sumber: Riky/Detik