Darmawati menyebut sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan banyak informasi mengenai lembaga khusus pelatihan bahasa Mandarin untuk menunjang kebutuhan pekerjaan di perusahaan industri tersebut.
Ia menambahkan, meski begitu upaya kerja sama terus dilakukan Disnakertrans Sulteng kepada beberapa lembaga, seperti Bursa Kerja Khusus (BKK).
“Kerja sama itu bertujuan untuk dapat menempatkan alumninya sebagai penerjemah bahasa Mandarin pada perusahaan yang membutuhkan,” tambahnya.
Olehnya itu, ia menghimbau pencari kerja bisa memanfaatkan peluang ini agar perusahaan industri di Sulteng tidak menyerap penerjemah bahasa Mandarin dari luar daerah.
“Manfaatkan lah sosial media untuk mendapatkan sumber ilmu yang sebanyak-banyaknya,” pungkasnya. ***
Reporter: Angelina Wulan Dari