MOROWALI – Investasi besar-besaran di wilayah Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, membawa harapan baru bagi masyarakat untuk mencapai titik kesejahteraan.
Namun demikian, faktor lain ternyata bisa membuat kenyataan berbalik dari harapan yang diinginkan.
Potensi kekayaan alam yang sangat besar, yang dimiliki oleh Kabupaten Morowali dianggap masih banyak yang belum menyentuh kepada seluruh masyarakat secara merata.
Contoh kecil adalah masalah yang dialami warga Dusun V Lere’ea Desa Lele, dan Dusun III Polondongan Desa Dampala, Kecamatan Bahodopi.
Perkampungan yang terletak di ujung tepi garis perbatasan Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan itu ternyata memiliki potensi pertambangan nikel yang sangat besar.
Akan tetapi, masyarakat setempat masih serba kekurangan, baik dari sarana pendidikan, kesehatan serta fasilitas umum lainnya, termasuk hak atas kepemilikan atau penguasaan lahan.
Jarak tempuh perjalanan dari desa inti menuju dusun tersebut yang memakan waktu hingga sehari dengan kondisi jalan rusak, menjadi faktor utama sehingga masyarakat setempat kesulitan mendapatkan pelayanan administrasi, baik dari desa, kecamatan maupun kabupaten.