Di wilayah Moulay Brahim, sebuah desa berjarak 40 kilometer dari selatan Marrakesh, warga setempat menggambarkan bagaimana mereka menggali mayat dari reruntuhan dengan tangan kosong.
Di lereng bukit yang menghadap ke desa, warga menguburkan seorang wanita berusia 45 tahun yang tewas bersama putranya yang baru berusia 18 tahun.
Salah satu warga setempat, Hussein Adnaie, menyatakan keyakinannya bahwa orang-orang di desanya masih terkubur puing-puing bangunan yang hancur.
Yassin Noumghar (36), seorang warga lokal lainnya, mengeluhkan kurangnya pasokan air bersih, makanan dan aliran listrik. Dia menuturkan bahwa sejauh ini dirinya hanya menerima sedikit bantuan pemerintah.
“Kami kehilangan segalanya, kami kehilangan seluruh rumah. Kami hanya ingin pemerintah membantu kami,” ucapnya.
Beberapa saat kemudian, karung-karung berisi pasokan makanan diturunkan dari sebuah truk, yang menurut pejabat setempat Mouhamad al-Hayyan, diorganisir oleh pemerintah dan organisasi masyarakat sipil.
Tentara-tentara Maroko turut dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan, mendirikan kamp dengan tenda-tenda untuk orang-orang yang kehilangan rumah akibat gempa.