Wali Kota Hadianto meyakini korban-korban yang dipanggil oleh Allah SWT disebabkan karena bencana alam 2018 silam, semuanya mati dalam keadaan Syahid.
Sehingga tidak ada tempat bagi mereka kecuali kemuliaan Surga-Nya Allah SWT.
Di samping itu, perjalanan menuju titik ziarah dan tabur bunga ini, kata wali kota, untuk mengingat dan menyadarkan kembali bahwa Kota Palu sangat rentan terhadap kejadian-kejadian sebagaimana yang sudah terjadi.
“Perjalanan ini mengingatkan kita untuk selalu waspada dan siaga, serta menyiapkan diri sebaik-baiknya,” ungkap wali kota.
Dalam kesempatan ini, wali kota juga menyatakan bahwa sejauh ini proses recovery pascabencana alam di Kota Palu, cukup berjalan dengan baik.
Karena memang target waktu yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sebagai pelaksana seluruh rehabilitasi dan rekonstruksi di wilayah Pasigala khususnya Kota Palu, yakni Maret 2024 diharapkan semua sudah bisa selesai. ***
Editor: Riky Renaldi