Pasalnya, semua generasi berisiko mengalami gangguan kesehatan mental. Bahkan, kasus gangguan mental misalnya OCD disebut Nimaz sejak tahun 1700 sudah dilaporkan.
“Saat ini memang yang diketahui generasi Z lebih tinggi dalam mereport keluhannya,” beber Nimaz dalam konferensi pers Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 10 Oktober.
Namun, tidak menutup kemungkinan faktor lain yang terlihat menunjukkan generasi Z lebih banyak mengalami masalah mental adalah tekanan dari media sosial.
“Sebenarnya mungkin bukan lebih banyak, dari dulu memang sudah ada. Tapi ya itu lagi-lagi generasi Z lebih banyak melaporkan keluhan, kaitannya memang tekanannya juga bertambah di media sosial, apa-apa dilihat, kemudian akses untuk tahu tentang kondisi mental juga lebih banyak,” pungkasnya. ***
Editor/Sumber: Riky/Detik