GAZA,– Mohammad Shtayyeh selalu Perdana Menteri Palestina meminta dunia internasional untuk menjatuhkan sanksi terhadap Israel atas agresi, kolonialisme, pendudukan, dan penolakannya terhadap perdamaian yang terus berlanjut.
Selain itu, Shtayyeh meminta konsensus internasional mengenai pendirian Negara Palestina harus diterjemahkan ke dalam langkah-langkah praktis yang mewujudkan negara tersebut dalam upaya mengakhiri pendudukan.
“Ada gerakan internasional yang penting seputar solusi dua negara, dan bahwa dunia tidak seharusnya memperhatikan posisi Netanyahu dan Israel. pemerintahannya yang menolak solusi dua negara, dan harus berupaya mengakhiri pendudukan, mengakui Negara Palestina secara bilateral, dan memilih Palestina menjadi negara anggota PBB,” kata Shtayyeh, dilansir kantor berita Wafa.
Dia mengungkapkan bahwa penyakit sudah mulai menyebar, dan ribuan kasus telah terjadi. hepatitis dan penyakit lainnya telah tercatat, dalam cuaca dingin sementara tidak ada tempat berlindung yang sesuai.
Shtayyeh menyatakan, air dan listrik masih terputus, kerja jaringan komunikasi berfluktuasi, dan pers internasional masih dilarang menjangkau Jalur Gaza, begitu pula pers Palestina.
Jumlah korban, baik yang tewas, terluka, orang hilang, dan tahanan, telah mencapai sekitar 100.000 orang, 70% di antaranya adalah anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia. 18 kuburan digali di Jalur Gaza.