Di Tepi Barat, Perdana Menteri mengatakan bahwa Israel terus membunuh warga Palestina, terutama di kamp-kamp, dan di seluruh wilayah wilayah Palestina, dimana jumlah warga Palestina yang terbunuh sejak awal tahun lalu mencapai sekitar 523 orang, termasuk 22 orang. yang dibunuh oleh gerombolan penjajah.
“Selama agresi, penjajah Israel mendirikan 18 pos kolonial, setidaknya 50.000 dunum tanah disita, 669 fasilitas dihancurkan, 1.323 pemberitahuan pembongkaran dikirimkan, 22.000 pohon tumbang, dan terdapat 700 pos pemeriksaan militer di Tepi Barat,” ujar Shtayyeh.
Dia juga mengungkapkan bahwa ada 49 sekolah yang terancam pembongkaran total atau sebagian, dan lebih dari 6.000 warga sipil telah ditahan. Shtayyeh menekankan bahwa situasi di Gaza dan Tepi Barat harus dihentikan, dan pembunuhan serta agresi Israel terhadap rakyat Palestina harus dihentikan, dan sponsor pembunuhan Israel harus dihentikan.
Mengenai situasi keuangan, Shtayyeh mengatakan bahwa pemerintah Israel kemarin menyetujui transfer sebagian uang yang “kami belanjakan di Jalur Gaza ke Norwegia, dengan syarat uang tersebut ditempatkan di rekening khusus di sana, dan menetapkan bahwa uang tersebut tidak dialihkan kepada kami.”