Jakarta,- Program hilirisasi dengan menekankan bahwa kelanjutan hilirisasi harus memenuhi prinsip-prinsip terkait penanganan lingkungan, sosial, dan tata kelola.
Hal tersebut diungkapkan oleh wakil tim pakar atau tim pemenangan dari tiga pasangan Capres-Cawapres dalam diskusi Katadata Forum bertajuk “Dilema Hilirisasi Tambang: Dibatasi atau Diperluas?“ dalam keterangan tertulis Katadata yang diterima di Jakarta, Kamis, (25/1/2024).
Diskusi itu menghadirkan sejumlah pembicara dari tiga tim Paslon, yakni Dewan Pakar Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Wijayanto Samirin; Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Dradjad Wibowo; Wakil Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hotasi Nababan.
Selain itu, juga menampilkan Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa dan Product Manager Katadata Green Jeany Hartriani yang dipandu oleh Program Director Coaction Indonesia Verena Puspawardani sebagai moderator.
Wijayanto menyatakan pasangan AMIN sepakat untuk memperluas program hilirisasi, termasuk komoditas di luar nikel.
Menurutnya, Anies-Muhaimin berencana menjadikan Indonesia sebagai super power di nikel dan minyak sawit. “Indonesia itu menguasai 60 persen produksi CPO dan hampir 50 persen produksi nikel di dunia. Artinya, Indonesia harus bisa menjadi penentu harga kedua komoditas,” ujarnya pula.