Laporan tersebut secara langsung bertentangan dengan tujuan yang dinyatakan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memberantas semua aspek kelompok tersebut, yang telah diperingatkan oleh banyak negara sebagai tindakan yang tidak realistis.
Pada bulan November, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa Israel tidak akan mampu melenyapkan kelompok tersebut dan ideologinya.
“Apa yang telah kami pelajari melalui pengalaman kami sendiri, bahwa melalui militer dan cara-cara lain Anda benar-benar dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan kelompok teroris untuk mendapatkan sumber daya, untuk melatih para pejuang, untuk merekrut para pejuang, untuk merencanakan melakukan serangan,” kata Kirby dalam pidatonya konferensi pers.
“Ini tidak berarti bahwa ideologi tersebut layu dan mati,” katanya, sebuah pernyataan yang diulanginya pada bulan Januari. Lebih dari 28.000 warga Palestina tewas dan 68.395 orang terluka dalam serangan gencar Israel.
Laporan ini muncul ketika Israel mempersiapkan serangan darat di kota Rafah paling selatan di Gaza, tempat lebih dari setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza mencari perlindungan. Netanyahu mengatakan hanya masalah waktu sebelum Israel melancarkan invasi darat ke kota tersebut. ***
Sumber: sindonews.com