Jakarta,– Harga beras 50 kilogram (kg) melambung tinggi tembus hingga Rp 850.000. Menurut salah satu pegawai warteg bernama Puci (27) di Condet, Kramatjati, Jakarta Timur tiap satu hari harganya naik saat menjelang bulan suci Ramadhan.
Lanjutnya, sebelumnya dua minggu lalu belum terjadi kenaikkan. Warteg tempat Puci bekerja selalu membeli dua karung beras setiap pekan, atau setiap sepuluh hari tergantung ramainya pelanggan.
Saat Puci membeli dua karung beras dua pekan lalu, harga 50 kg beras masih di kisaran Rp 800.000 per karung. Alias, wartegnya hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 1,6 juta. Namun, untuk pembelian selanjutnya, harganya sudah naik. “Sekarang harganya Rp 1,7 juta untuk dua karung. Naiknya Rp 100.000, atau Rp 50.000 per karungnya. Untung sudah beli duluan sebelum harga naik,” ujar Puci.
Dewi (28), pegawai warteg di Cawang, Kramatjati, mengungkapkan hal serupa. Namun, ia tergolong lebih apes karena berat beras disesuaikan dengan harga jual. “Berat dikurangin, tapi harga dinaikin,” terang Dewi di tempatnya bekerja, Senin.
Biasanya, Dewi membeli beras di agen langganannya sebanyak empat karung setiap dua minggu sekali. Berat masing-masing karung berkisar Rp 45-50 kilogram (kg) berdasarkan harga beras saat dibeli.
Sebagai contoh, pada 3 Februari 2024, Dewi membeli sekarung beras seharga Rp 680.000 untuk berat 48 kg. Namun, dalam pembelian selanjutnya, agen beras Dewi mengumumkan bahwa harga beras sudah naik. “Pembelian berikutnya naik jadi Rp 780.000. Itu juga per karung dikurangin beratnya. Biasanya sekarung 48 kg, sekarang 45 kg. Berat dikurangin, tapi harga naik,” papar Dewi.