Penyelenggaraan program ini ditargetkan dalam setahun enam kali, meski begitu tidak menutup kemungkinan pelaksanaannya dapat bertambah bila terjadi kenaikan harga secara masih.
“Disperindag Palu menyediakan dana sekitar Rp200 juta untuk mensubsidi sembilan bahan pokok penting,” ucapnya.
Ia menambahkan dari hasil pemantauan harga bahan pokok di pasar tradisional saat ini oleh pihaknya memang terjadi lonjakan namun masih dalam angka wajar.
Beras misalnya sejak akhir Februari 2024 mengalami lonjakan dari harga Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu lebih per kilogram hingga saat ini masih tetap bertahan di harga tersebut.
“Skema subsidi lanjutan tahun 2023. Paling tidak hadirnya pasar murah ini mengurangi beban belanja bahan pokok masyarakat, pemerintah daerah (pemda) terus berupaya mengendalikan harga supaya tidak terjadi inflasi tinggi,” kata dia. ***