Jakarta– Ramadan merupakan bulan yang mulia. Setiap ibadah, baik yang wajib maupun yang sunnah memiliki pahala yang besar. Termasuk salat tarawih di malam Ramadan yang punya banyak keutamaan di tiap malamnya.
Salat tarawih hanya bisa dikerjakan saat Ramadan, inilah yang membuat amalan sunnah ini istimewa.
Rasulullah SAW bersabda tentang anjuran salat tarawih di malam Ramadan;
“Barang siapa mendirikan (salat malam) Ramadan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ʻalaihi)
Merangkum buku Panen Pahala dengan Puasa oleh Akhmad Iqbal dijelaskan arti tarawih yang dalam bahasa arab adalah bentuk jamak dari yang diartikan sebagai “waktu sesaat untuk istirahat”.
Waktu pelaksanaan salat tarawih adalah selepas waktu Isya’, biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid. Meskipun demikian, salat tarawih boleh dikerjakan sendiri.
Berdasarkan riwayat, Rasulullah SAW hanya pernah melakukan tarawih secara berjamaah dalam 3 kali kesempatan. Disebutkan bahwa Rasulullah SAW kemudian tidak melanjutkan pada malam-malam berikutnya karena takut hal itu akan dianggap sebagai kewajiban kepada umat muslim.
Terdapat perbedaan pendapat tentang jumlah rakaat salat tarawih. Pada masa Rasulullah SAW jumlah rakaatnya adalah 8 rakaat tarawih dengan dilanjutkan 3 rakaat salat witir. Sementara pada zaman khalifah Umar bin Khattab, salat tarawih dikerjakan dalam 20 rakaat dilanjutkan dengan 3 rakaat salat witir.