BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Asia Tenggara

  • Whatsapp
Foto: dok. Instagram BMKG

Suhu Panas di RI Bukan karena Heatwave

Sementara itu, cuaca panas di Indonesia bukanlah termasuk gelombang panas. Menurut Kepala BMKG Dwikorita, cuaca di Indonesia termasuk suhu pada umumnya.

“Memang betul, saat ini gelombang panas sedang melanda berbagai negara Asia, seperti Thailand dengan suhu maksimum mencapai 52°C. Kamboja, dengan suhu udara mencapai level tertinggi dalam 170 tahun terakhir, yaitu 43°C pada minggu ini,” ujarnya.

Dwikorita menjelaskan, naiknya gerakan udara di Indonesia disebabkan oleh kondisi maritim sekitar laut Indonesia yang hangat dan topografi pegunungan. Hal tersebut menyebabkan adanya kenaikan suhu secara ekstrem.

Kenaikan suhu atau fenomena buffer tersebut disertai dengan banyak hujan yang datang secara periodik. Sehingga, hal ini menyebabkan tidak terjadinya gelombang panas ekstrem di wilayah Indonesia.

Ia juga menyebut suhu panas yang terjadi di Indonesia bisa juga karena pemanasan permukaan. Pemanasan ini terjadi akibat berkurangnya pembentukan awan dan berkurangnya curah hujan.

Oleh karena itu, Dwikorita menegaskan kepada masyarakat bahwa gerah yang dirasakan bukan dampak dari heatwave. Indonesia sedang berada di periode peralihan musim hujan ke kemarau.

“Periode peralihan ini umumnya dicirikan dengan kondisi pagi hari yang cerah, siang hari yang terik dengan pertumbuhan awan yang pesat diiringi peningkatan suhu udara, kemudian terjadi hujan pada siang menjelang sore hari atau sore menjelang malam hari,” terangnya.

Jika masyarakat masih merasakan gerah pada malam hari, Dwikorita menjelaskan hal itu diakibatkan langit masih tertutup awan dengan suhu udara serta kelembaban yang tinggi. Suhu udara bisa kemudian menurun jika datang hujan.

Berita terkait