Wali kota menyatakan, kalau praktik tersebut berjalan dengan baik, maka akan berdampak baik terhadap kota dan kesejahteraan para juru parkir juga diperhatikan.
Penerimaan daerah di sektor parkir tidak bisa tercapai, kata wali kota, dikarenakan hal itu tidak terkelola dengan baik.
“Bagaimana caranya barang ini berhasil? Pungut yang memang dipungut berapa. Setor yang harusnya disetor,” ujar wali kota.
“Maunya komiu (kamu, red) diperlakukan seperti apa, baru nanti kita hitung. Yang penting, kita perbaiki kita punya cara kerja mulai hari ini, untuk perbaiki kota kita lebih baik lagi. Kita buka lembaran baru, tapi kita harus bersungguh-sungguh,” tekan wali kota.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Hadianto mendengarkan langsung keluh kesah hingga saran dan masukkan yang disampaikan oleh para pemungut karcis parkir.
Disamping itu, wali kota menugaskan langsung pemungut karcis parkir yang berjumlah sekitar 18 orang, untuk melakukan pemungutan di seluruh titik parkir yang ada di Kota Palu, yang berjumlah sekitar 400 lebih titik.
Wali kota berharap, penerimaan daerah di sektor parkir dapat berjalan dengan baik dan penyetoran dilakukan secara non-tunai di Bank Mandiri melalui loket khusus.
“Saya minta komiu jujur dalam urusan ini. Tidak ada yang lain. Supaya ini kota bagus,” tambah wali kota.
Rencananya, Wali Kota Hadianto akan menggelar apel akbar dengan seluruh juru parkir yang ada di Kota Palu dalam waktu dekat, guna memaksimalkan penerimaan daerah di sektor parkir. ***
Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Palu