Olehnya, pengusaha tambang diminta untuk menertibkan hal-hal yang perlu ditertibkan, agar keluhan-keluhan tadi bisa tertangani dengan baik.
Mengingat, itu sudah menjadi komitmen bersama antara Pemerintah Kota Palu dengan para pengusaha tambang di tahun 2022 lalu.
“Hari ini saya mengundang kembali para pemilik-pemilik tambang di wilayah Kota Palu, khususnya di wilayah Watusampu dan Buluri, yang dampaknya dirasakan langsung. Bahkan bukan hanya masyarakat yang merasakan dampaknya, bapak ibu sekalian juga,” ujar wali kota.
“Bapak ibu kalau melintas di jalan ini, bisa lihatlah kondisi-kondisinya. Sangat memprihatinkan. Kalau kondisi ini belum bisa tertangani, para pengusaha tambang juga tidak akan tenang dalam melakukan usaha,” tambah wali kota.
Wali kota menyatakan, kalau para pengusaha tambang tidak memperhatikan ini juga, berarti mereka lebih mementingkan diri sendiri daripada kondisi yang lain.
Olehnya, wali kota memperingatkan bahwa masyarakat Kota Palu bukan hanya masyarakat di wilayah Watusampu dan Buluri, tapi semua masyarakat yang memanfaatkan ruang di kota ini juga adalah masyarakat Kota Palu.
Maka dari itu, hal-hal yang berhubungan dengan masalah kenyamanan, kesehatan, perlindungan, keamanan kepada masyarakat, harus menjadi prioritas bersama.
“Olehnya kesempatan ini, saya mengundang kita untuk komitmen yang telah dibangun satu tahun sebelumnya, yang seharusnya di tahun 2023 sudah selesai,” ungkap wali kota.
Komitmen yang dimaksud pertama, terkait dengan crossing jalan yang digunakan oleh pihak perusahaan, harus menggunakan rigid beton dari masing-masing perusahaan.
Begitupun dengan akses masuk di wilayah crossing, juga sudah harus menggunakan rigid beton. Agar jalan-jalan tidak kotor, sehingga menimbulkan debu dan menyebabkan banyak hal.
“Kemudian pengendalian terhadap polusi udara, paling tidak hal itu bisa diredam,” tegas wali kota.
Menurut wali kota, hal-hal yang menjadi komitmen tersebut, sejak tahun 2022 sampai dengan sekarang, belum juga dilaksanakan oleh pihak perusahaan tambang.
Olehnya, hari ini wali kota mengundang langsung pemilik perusahaan ataupupun mereka-mereka yang memiliki kewenangan, untuk menunaikan kewajibannya.
“Kota Palu hanya meminta untuk bapak ibu menyiapkan langkah-langkah konkret sebagai bentuk tanggungjawab kita kepada masyarakat Kota Palu,” kata wali kota.
Wali kota mengatakan, walaupun penambangan itu sangat kontras dengan hal-hal kerusakan alam, tapi dirinya berharap pihak perusahaan tambang dapat menunjukkan sisi humanis terhadap lingkungan.
“Harusnya itu bisa ditunjukkan kita bersama. Kalau tidak seperti itu, kalau juga tidak merasa tanggungjawab atas hal itu, lebih parah lagi,” ungkap wali kota.
Wali kota menyatakan, dirinya tidak tahu bagaimana rasa cintanya pemilik perusahaan tambang kepada Kota Palu dan masyarakatnya.
Bukan berarti mereka berasal dari luar Kota Palu, justru tidak memperhatikan hal-hal itu.
Kalau tidak diperhatikan, tegas wali kota, dirinya juga akan melakukan langkah-langkah cerdas.
“Saya tidak masalah kalau bapak ibu tadak nyaman dengan itu, justru pindah ke daerah lain. Tapi karena di Kota Palu, saya minta itu diperhatikan, apa yang menjadi tanggungjawab sosial dan moril kita kepada mayarakat,” tekan wali kota.
Olehnya, yang diundang hari ini adalah para direktur atau seluruh mereka yang punya kewenangan untuk mengambil keputusan.