“Waktu berpihak pada kita dan masa tunggu untuk respons ini bisa lama,” kata Alimohammad Naini, juru bicara IRGC, cabang militer Iran yang elit dan berpengaruh. Dia menambahkan “musuh” harus menunggu respons yang “tepat dan akurat”.
Naini juga dikutip oleh media lokal yang mengatakan bahwa para pemimpin Iran sedang mempertimbangkan keadaan dan bahwa respons tersebut mungkin bukan pengulangan operasi Republik Islam sebelumnya.
Pada bulan April, Iran menembakkan ratusan rudal dan pesawat nirawak ke Israel sebagai respons atas pengeboman konsulatnya di Suriah.
Serangan itu sebagian besar ditangkis oleh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel, tetapi sejumlah rudal berhasil mencapai targetnya, yang menurut Israel menyebabkan kerusakan minimal pada instalasi militer.
Pembunuhan Haniyeh telah memicu kekhawatiran global tentang perang habis-habisan antara Israel dan Iran. AS telah meminta sekutu yang memiliki hubungan dengan Iran untuk membujuknya agar meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah menegaskan kembali komitmen Washington untuk membela Israel tetapi mengatakan bahwa semua pihak di Timur Tengah, termasuk Israel, harus menahan diri dari tindakan yang meningkatkan ketegangan.