JAKARTA,- Rabu, 18 September 2024 Gubernur Negeri Seribu Megalit, Provinsi Sulawesi Tengah Rusdy Mastura menuju Jakarta. Tujuan bertolak ke Banda Aceh untuk menyemangati atlet olahraga yang bertanding di PON XXI Aceh Sumatera Utara.
Cudy, sapaan akrab masyarakat, tiga tahun terakhir terus meningkatkan prestasi olahraga. Menaikkan Persipal dari level Liga III ke Liga II. Merekrut pemain – pemain bola luar negeri untuk transformasi permainan Persipal.
Menghadapi PON XXI Aceh Sumut, mantan Wali Kota Palu dua periode menyiapkan strategi dan managemen atlet serta fokus pada pembinaan. Dibentukkan Sulteng Emas. Ditangani kelompok kerja (Pokja) Sulteng Emas di circle KONI Sulteng. Target perolehan medali emas yang menaikkan strata juru kunci menjadi provinsi perolehan medali midle (menengah).
Gubernur membentuk Satuan Tugas PON XXI Aceh, dengan menunjuk Brigjen TNI Dodi Triwinarto. Langkah gubernur banyak mengundang polemik. Tapi gubernur bergeming. Tak mengindahkan yang tidak ingin perubahan pola dan strategi penanganan keolahragaan. Bahkan, soal efisiensi pemusatan pelatihan atlet. Brigjen Dodi menyebut kunci sukses adalah disiplin. Maka, pemusatan pelatihan digembleng di Kompi TNI AD, di Jalan Emi Saelan Palu.
Kritik dan sorotan tak henti. Bahkan sampai keterlambatan uang saku atlet akibat prosedur dan mekanisme anggaran APBD perubahan 2024, gubernur menjadi bulan – bulanan oknum pimpinan olahraga. ‘’Sulteng Emas menjadi Sulteng tidak jelas,’’ sebut Helmi, Ketua IMI Sulteng yang ramai dilansir media online.
Event PON kali ini di Aceh bersamaan dengan event rotasi kepemimpinan daerah secara serentak 2024 se Indonesia. Akan rentan dikapitalisasi. Di blow up bahkan digoreng – goreng untuk menyasar elit politik lain. Bahkan dijadikan umpan atau peluru menyerang pejabat kepala daerah bila prestasi satu daerah menurun.