Selain itu, anggaran untuk pemeriksaa kesehatan gratis sebesar Rp3,2 triliun, penanganan TBC Rp8 triliun, lumbung pangan nasional Rp15 triliun. Kemudian, peningkatan rumah sakit berkualitas sebesar Rp1,8 triliun.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan, APBN 2025 menjadi jembatan bagi pemerintahan baru. Sehingga presiden dan wapres terpilih dapat segera merealisasikan program-programnya.
“Kita telah menyelesaikan APBN menjadi jembatan transisi pemerintah agar presiden terpilih bisa berlari kencang. Untuk melaksanakan program-programnya dan tidak terkendala mekanisme anggaran,” ujar Said.
Dalam APBN 2025 pemerintah menetapkan belanja negara sebesar Rp3.621,3 triliun. Sedangkan penerimaan negara sebesar Rp3.005,1 triliun dan defisit anggaran Rp616,19 triliun atau 2,5 persen dari PDB.
Target pertumbuhan ekonomi ditagetkan sebesar 5,2 persen, inflasi 2,5 persen, dan nilai tukar rupiah Rp16.000/ dolar AS. Sementara tingkat pengangguran terbuka ditetapkan 4,5- 5 persen, kemiskinan 7-8 persen, dan kemiskinan ekstrem nol persen. ***
Sumber: rri.co.id