Dikatakan, sekolah melalui guru bisa mendorong dan memberikan motivasi agar anak dituntut untuk membaca buku secara rutin dan berkala.
Sebagai bentuk dorongan meningkatkan minat baca siswa itulah, Tasman mendonasikan sebanyak lima buku setiap sekolah tadi. Ia berharap buku yang didonasikan dapat bermanfaat.
“Apalagi, isi buku memang sangat familiar dengan para siswa, soal musibah yang terjadi enam tahun lalu pada bulan ini. Saya kira para siswa akan tertarik membacanya, tanpa mendengarkan cerita dari mulut ke mulut tentang bencana dahsyat itu,” kata Tasman.
Masih tentang minat baca, menurutnya, untuk meningkatkan sumber daya manusia salah satunya adalah melalui bacaan. Belajar dari negara-negara maju, umumnya memiliki masyarakat yang tinggi minat bacanya. Salah satunya Jepang, negara di Asia yang berkembang pesat ilmu teknologinya karena masyarakatnya memiliki minat baca yang tinggi.
“Kita harus belajar dari budaya membaca bangsa Jepang. Di sana sekolah memaksa siswanya membaca untuk menamatkan sejumlah buku selama duduk di bangku sekolah. Kita di sekolah bisa juga mendorong siswa lebih membaca buku. Siapa yang paling banyak membaca buku selama setahun misalnya, sekolah bisa memberikan reward. Sehingga siswa bisa saling berpacu membaca buku, katanya. ***