Soal pajak restoran, warung makan pernah menjadi isu pemberitaan. Engagement isu Pajak 10 persen bagi pelaku usaha restoran dan warung makan siap saji kelas emperan (Mas Joko) sempat trending di sosial media dan media online. Penerapan pajak dan retribusi mesti dan sangat hati – hati. Karena pelaku UMKM warung warung makan pinggiran, penjual gorengan, dan lainnya pernah menolak ‘pajak’ 10 persen Pemkot Palu.
Mestinya Hadi di masa kampanye di challenge dan diajak debat dan adu pikiran soal soal aktual dan memasyarakat. Bukan isu sektoral lagi. Tapi mesti digiring dia (petahana) bagaimana Palu menjadi sentra strategis penyangga atau pemasok ibukota negara Nusantara (IKN). Karena Palu adalah bagian dari wilayah strategis atau bagian dari Kawasan Selat Makassar, yang salah satu pintu utama pertumbuhan ekonomi Indonesia Emas 2045.
Hadi mesti ditantang bicara agak perspektif. Palu mau dibikin apa sampai 2029? Palu butuh skin care saat ini tidak salah. Agar lebih cantik. Lebih cerah dipandang orang luar. Tidak kumuh. Ada ruang publik. Sudah benar. Tapi setelah banyak belanja skin care, Palu juga mesti disiapkan sebagai kota mandiri, maju sebagai wilayah yang circle IKN. Dicarikan saja isunya. Apa yang mendesak. Paksa dia bicara itu. Pasti akan lebih menantang dan transformatif ke milenial. Tanya juga itu bangunan Mall sudah ada yang pelihara ikan mujaer. Hahaha *