Kepada para siswa yang hadir, dia juga mengatakan, perpustakaan adalah jendela dunia. Artinya, berbagai hal tentang ilmu pengetahuan dan hal lain dapat dibaca lewat buku-buku yang ada di perpustakaan.
Menurutnya, setiap hari perpustakaan itu paling sedikit 20 orang pengunjungnya. Tetapi paling sering setiap harinya pengujung sampai 80 orang, pelajar dan mahasiswa umumnya.
Sementara Tasman mengatakan, buku yang disumbangkan itu merupakan dokumen monumental tentang bencana terjadi di Palu.
“Artinya, anak cucu-cicit kita nantinya tidak hanya tahu cerita dari mulut ke mulut soal bencana itu. Tetapi lewat buku itu, mereka tahu cerita waktu kejadian itu,” katanya.
Sebelumnya Tasman juga sudah menyumbangkan bukunya ke SMP Al Azhar Palu dan SMAN 1 Palu.
Dia juga sudah memberikan kepada rekan-rekannya di Palu. Bahkan, ada yang meminta buku itu dari Makassar, Kendari, dan Jakarta. ***
Sumber: antaranews.com