Jakarta,- Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) melonjak 2% pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), memulihkan sebagian dari penurunan lebih dari tujuh persen pada minggu lalu.
Kenaikan ini di tengah belum meredanya pertempuran di Timur Tengah dan pembalasan Israel terhadap Iran membuat pasar khawatir tentang pasokan dari wilayah tersebut.
Harga minyak anjlok parah pada minggu lalu setelah terjadi aksi jual dampak dari pelemahan ekonomi China dan ketegangan Timur Tengah tidak terlalu berdampak.
Harga minyak acuan AS pada minggu lalu ditutup anjlok lebih dari 8% karena para pedagang semakin yakin ketegangan Israel-Iran tidak akan menyebabkan gangguan pasokan minyak di Timur Tengah.
Pada perdagangan Senin, harga minyak naik setelah China memangkas suku bunga acuan pinjamannya.
CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan dia tetap cukup optimis terhadap permintaan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Mengutip CNBC, Selasa (22/10/2024), berikut ini rincian harga energi:
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November ditutup USD 70,56 per barel, naik USD 1,34 atau 1,94%. Tahun ini, harga minyak mentah AS naik lebih dari 1%.