Daftar tersebut dibagikan secara luas sejak 2 Oktober 2024, dengan menyebut mereka yang masuk daftar sebagai “teroris”. Israel saat ini terlibat dalam perang multi-front dengan Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon.
Iran mendukung Hamas dan Hizbullah. Perang Israel melawan Hamas dimulai 7 Oktober 2023 atau genap setahun lalu setelah Hamas meluncurkan Operasi Badai al-Aqsa di beberapa wilayah Israel selatan.
Hizbullah, yang didukung Iran, mulai menembakkan roket-roket ke Israel segera setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, menyebutnya sebagai bentuk dukungan bagi Palestina.
Hizbullah dan militer Israel saling tembak hampir setiap hari sejak itu, sebelum akhirnya perang pecah dengan militer Zionis menginvasi Lebanon.
Ahad lalu, Israel meluncurkan operasi darat terbatas ke Lebanon selatan setelah serangkaian serangan menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan tokoh lain dari kelompok tersebut.
Pertempuran itu adalah yang terburuk sejak Israel dan Hizbullah berperang singkat pada tahun 2006. Militer Israel mengatakan pasukan khusus sedang melakukan serangan darat terhadap infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan.
Pada Sabtu malam, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan: “Israel memiliki kewajiban dan hak untuk membela diri dan menanggapi serangan-serangan [Iran] ini, dan Israel akan melakukannya.” Mengenai Lebanon, dia mengatakan: “Kami belum selesai.” ***
Sumber: sindonews.com