“Juga peningkatan tensi geopolitik perang Rusia Ukraina belum selesaim masuk perang Israel Palestina. Tambah lagi Israel Lebanon, tambah lagi Iran dengan Israel, ketidakpastian ekonomi dunia makin tidak jelas,” ujarnya.
Selain itu, Indonesia juga dihadapi dengan tantangan dampak perubahan iklim. “Ini yang kita hadapi ke depan perlu antisipasi dan siapkan untuk hal ini,” ucapnya.
Dari sisi domestik, pemerintah juga harus menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) atau salah satu Indikator Kemudahan Berusaha di Indonesia. Hal ini agar dapat meningkatkan produktivitas sebagai salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kita memiliki modal besar pertumbuhan ekonomi yang tetap terjaga di atas 5 persen, kuartal II-2024 kita masih tumbuh 5,05 persen. Inflasi bisa kita teruskan di 2-3 persen, keyakinan konsumen tetap di level optimis 124,4,” katanya.
Selain itu, indeks pengeluaran (spending index) tren-nya meningkat. Pada kuartal III 2023 mencapai angka 143,8, pada kuartal yang sama tahun 2024 mencapai 234,8. ***
Sumber: rri.co.id